* S . S . O *

Potret diatas adalah speda motor listrik, tetapi bukan speda bermotor listrik, yaitu spedah genjot yang dipasang motor listrik.  Speda Motor Listrik ini datang dari prabiknya  sudah begitu. Walaupun speda ini bertenaga motor listrik, namun tetap memakai pedal.

Kadang-kadang speda Motor Listrik keluaran pabrik, banyak berbentuk mirip-mirip seperti  speda motor bertenaga mesin bensin.  Adanya pedal hanya untuk meberikan kesan atau tanda bahwa kendaraan ini adalah kendaraan bertenaga listrik Juga  karena keterbatasan akan jarak tempuhnya, maka diperlengkapi dengan pedal.  Sehingga kalau suatu waktu batrenya habis listriknya, masih dapat melanjutkan perjalanan dengan speda itu digenjot.

Kekurangan dari speda motor listrik jenis ini, ialah kadang-kadang jarak sadel ke pedal terlalu pendek. Karena pendeknya jarak ini kalau digenjot agak susah dan cepat melelahkan.   Ada Speda Motor Listrik dirancang sesuai dengan selera pembeli. Dibuat sedemikian rupa mirip speda motor dengan mesin bensin. Selain jarak dari sadel ke pedal pendek, juga kalau digenjot badan speda motor listrik ini menghalangi usaha menggnejot speda itu.  Betis dan lutut harus agak keluar agar tidak mengena badan speda moto listrik ini. Ini menambah sukarnya kalau menggenjot speda jenis ini. Lekas cape, akhirnya terpaksa speda motor listriknya didorong, kita berjalan disampingya. Percumalah ada pedal.

Pada Speda Bermotor Liastrik, keganjilan-keganjilan yang disebutkan diatas tidak ada. Karena apa ? Karena Spedah Bermotor Listrik adalah spedah genjot biasa yang dipasang motor listrik. Kerangka serta peralatan lainnya tidak dirobah. Jadi memang seperti apa dirancang semula, kendaraan ini adalah kendaraan dengan tenaga genjot. Malah untuk lebih menggampangkan menggenjotnya, ada spedah dilengkapi dengan gigi-gigi dimana gigi-gigi dapat diatur sedemikian rupa sehingga gigi yang mana yang paling cocok kalau speda ini di genjot. Dengan sendirinya kalau menanjak akan dipilih gigi dimana putaran genjotan lebih banyak dari pada gigi untuk jalanan datar. Lebih banyak genjotan, lebih ringan bagi sipengendara untuk tetap menjalankan speda itu. Gigi-gigi ini sampai 21 macam tingkat penggantian giginya.

Kekurangan Speda Bermotor Listrik dibandingkan dengan Speda Motor Listrik ialah dalam kecepatan, terutama tenaga yang diperlukan apabila melewati kendaraan yang lebih lambat jalannya. Tetapi hal ini memang harus dimengerti bahwa Speda Bermotor Listrik ini adalah alat pengangkutan dengan "pergenjotan".  Motor Listrik dipergunakan dalam membantu agar penggenjotan menjadi ringan. Umpamanya kalau jalan di jalanan yang nanjak. Atau jalan apabila ada angin yang meniup keras  dari arah depan.

Dengan arti kata lain, Speda Bermotor Listrik bukannya kendaraan seperrti speda motor, untuk balap-balapan di jalanan umum. Tetapi jarak tempuhnya dapat diperpanjang dengan pengaturan pemakaian motor listriknya. Kalau sudah cape menggenjot, motor listriknya dinyalakan. Kalau dijalan rata, motor listriknya dimatikan cukup dengan mengganti-ganti  gigi-gigi ke-gigi yang menyamankan si pengendara menggenjot spedanya.

Harap diingat tujuan dari Speda Bermotor Listrik atau Speda Motor Listrik ini adalah suatu usaha dalam  mengurangi polusi udara dari asap knalpot. Dalam usaha menghemat ongkos, seperti tak perlu membeli bensin, tak perlu merawatnya  di bengkel dealer.

Mengisi batre cukup dengan memakai aliran listrik di rumah atau ditempat tujuan, dikantor misalnya.

Meng-konversi speda genjot tempo doeloe dengan memasang motor listrik adalah jalan yang paling murah, dibandingkan dengan membeli Speda Motor Listrik dari pabrik.

Merupakan usaha yang dapat dijangkau oleh masyarakat banyak. Juga mengaktipkan kembali speda-speda yang disimpan digudang. Mengendarai Speda Bermotor Listrik dengan mengatur pemakain motor listriknya juga bagus untuk kesehatan. Sebagai salah satu cara untuk berolah raga.

Lebih banyak Speda Motor Listrik dan Speda Bermotor Listrik dijalanan juga sangat baik untuk kesehatan. Usaha untuk menghindari penyakit pernapaan yang diakibatkan oleh asap knalpot.