Di negara berkembang, termasuk Indonesia juga sih, agak sulit bagi pengguna kursi roda bisa berjalan kemanapun mengingat fasilitas untuk penyandang cacat yang sangat minim. Dan tidak jarang mereka (para pengguna kursi roda) harus mengeluarkan tenaga lebih untuk pergi ke suatu tempat.
Leveraged Freedom Chair (LFC) adalah sebuah kursi roda yang dibuat khusus untuk negara berkembang dimana keterbatasan fasilitas dan juga masalah ekonomi yang membuat kursi roda menjadi suatu kebutuhan yang cukup mahal.
Dari segi penggunaan, LFC menggunakan 2 tungkas untuk menjalankannya yang diyakini lebih ringan dibandingkan anda harus memutar roda seperti biasa.
Tergantung dari kondisi jalan, jika jalan cukup berat (menanjak), kita hanya perlu meletakkan tangan kita di posisi atas tungkas sehingga tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit dan di satu sisi, laju roda lebih mudah.
Untuk kecepatan, posisikan tangan di bagian bawah tungkas maka kursi roda dapat berjalan lebih cepat.
Dari sisi biaya pembuatan, sebagian besar bahan yang digunakan adalah bahan (suku cadang) yang biasa digunakan untuk membuat sepeda yang pastinya lebih murah dibandingkan bila menggunakan bahan khusus untuk kursi roda.
LFC selain murah, biaya perawatannya juga murah karena memang sebagian besar adalah menggunakan suku cadang sepeda jadi kalau rusak bisa di bawa ke tukang sepeda.
Kursi roda LFC ini setidaknya punya target dimana setidaknya tahun ini akan memproduksi 1.000 kursi roda per bulan di Guatemala dan India.
Leveraged Freedom Chair (LFC) adalah sebuah kursi roda yang dibuat khusus untuk negara berkembang dimana keterbatasan fasilitas dan juga masalah ekonomi yang membuat kursi roda menjadi suatu kebutuhan yang cukup mahal.
Dari segi penggunaan, LFC menggunakan 2 tungkas untuk menjalankannya yang diyakini lebih ringan dibandingkan anda harus memutar roda seperti biasa.
Tergantung dari kondisi jalan, jika jalan cukup berat (menanjak), kita hanya perlu meletakkan tangan kita di posisi atas tungkas sehingga tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit dan di satu sisi, laju roda lebih mudah.
Untuk kecepatan, posisikan tangan di bagian bawah tungkas maka kursi roda dapat berjalan lebih cepat.
Dari sisi biaya pembuatan, sebagian besar bahan yang digunakan adalah bahan (suku cadang) yang biasa digunakan untuk membuat sepeda yang pastinya lebih murah dibandingkan bila menggunakan bahan khusus untuk kursi roda.
LFC selain murah, biaya perawatannya juga murah karena memang sebagian besar adalah menggunakan suku cadang sepeda jadi kalau rusak bisa di bawa ke tukang sepeda.
Kursi roda LFC ini setidaknya punya target dimana setidaknya tahun ini akan memproduksi 1.000 kursi roda per bulan di Guatemala dan India.
Etdah,, Sepeda pake ban Mobil?? Sepeda unik dengan ban roda Mobil ini di ciptakan oleh seorang yang cukup kreatif yang bernama Gregorius deGouveia. Waktu pembuatan sepeda unik yang punya nama "The Kitten" ini cuma dalam tempo 2 minggu, dengan 2 tahap perakitan. Seminggu pertama pembuatan frame dan roda, seminggu kemudian pemasangan lampu dan rem.
Inilah foto-foto dari Sepeda unik dengan ban roda Mobil "The Kitten".
Ide bisa datang kapan saja dan lahir dalam bentuk apa saja. Salah satunya ialah motor berkaki 6 rancangan D'Mar Modified. Motor konsep yang terdaftar atas nama Suryo Budi Prayitno ini terlihat begitu inovatif di ajang Djarum Black Motodify Solo 2009. Dengan bentuk layaknya laba-laba, motor ini dirancang bergerak maju tak lagi menggunakan roda dan ban tapi sudah menggunakan 6 kaki. Menyisakan mesin sebagai satu-satunya unsur utama pada motor membuat sang laba-laba berhak menyandang gelar sebagai juara 1 di kategori The Best Concept Bike.
"Saya bikin motor ini dengan konsep laba-laba karena saya lihat modifikasi di Indonesia selama ini hanya memakai roda dan tentunya masih seperti biasa. Untuk itulah saya bikin laba-laba ini agar bisa membangkitkan teman-teman yang lain untuk lebih berinovasi di dalam modifikasi motor," ujar Teddy, juru bicara D'Mar Modified. "Motor ini sendiri saya pakaikan mesin motor Kanzen tahun 2002 tapi konsep awalnya kita cari sendiri dari internet dan majalah yang kemudian saya rangkum menjadi satu motor ini," katanya menambahkan.
Bicara tentang detail kaki-kaki yang jadi keunikannya, pria berkacamata ini berujar, "Kalau untuk kaki-kaki saya pakai besi stainless 3/4 dim terus saya pakai per sepeda bebek (motor bebek).Kemudian setelah itu saya pakai penggerak speed reducer untuk memperlambat gerakan," imbuhnya lagi. Seluruh pengerjaan motor ini diakuinya memakan waktu hingga 6 bulan. Yang jadi kebanggaan D'Mar Modified, selain jadi jawara konsep di DBM Solo 2009 nyatanya motor ini juga kerap kali menyabet gelar juara modifikasi di berbagai event lokal maupun nasional.
"Kesulitan selama pengerjaan motor ini ya sewaktu merangkai motor ini dari awal sampai akhir karena motor ini kan memang tidak ada wujudnya dan mungkin di duniapun tidak ada," katanya menjelaskan tentang tampang tak lazim motor ini. walaupun lahir dari konsep yang 'nyeleneh' nyatanya motor ini sanggup bergerak sempurna kala di tes di uji kelayakan jalan Oto Challenge. Teddy dan D'Mar Modified juga mengakui kalau motor ini sudah dalam bentuknya yang maksimal jadi tidak akan dilakukan perombakan lagi. "Ke depan saya sudah punya rencana lain dengan motor satunya lagi dengan konsep kaki 8 yang tentu akan lebih ekstrim," katanya berangan tentang rencana ke depan bersama timnya.
Sebagai penutup iapun mengungkapkan sedikit tentang kemenangan sang kaki 6, "Perasaan saya hari ini sangat bahagia sekali," ujarnya singkat. Pencapaian ini tentu jadi kebanggaan tersendiri bagi Teddy dan D'Mar Modified yang memang asli Solo. Congrats yach...! [mot/timABT]
"Saya bikin motor ini dengan konsep laba-laba karena saya lihat modifikasi di Indonesia selama ini hanya memakai roda dan tentunya masih seperti biasa. Untuk itulah saya bikin laba-laba ini agar bisa membangkitkan teman-teman yang lain untuk lebih berinovasi di dalam modifikasi motor," ujar Teddy, juru bicara D'Mar Modified. "Motor ini sendiri saya pakaikan mesin motor Kanzen tahun 2002 tapi konsep awalnya kita cari sendiri dari internet dan majalah yang kemudian saya rangkum menjadi satu motor ini," katanya menambahkan.
Bicara tentang detail kaki-kaki yang jadi keunikannya, pria berkacamata ini berujar, "Kalau untuk kaki-kaki saya pakai besi stainless 3/4 dim terus saya pakai per sepeda bebek (motor bebek).Kemudian setelah itu saya pakai penggerak speed reducer untuk memperlambat gerakan," imbuhnya lagi. Seluruh pengerjaan motor ini diakuinya memakan waktu hingga 6 bulan. Yang jadi kebanggaan D'Mar Modified, selain jadi jawara konsep di DBM Solo 2009 nyatanya motor ini juga kerap kali menyabet gelar juara modifikasi di berbagai event lokal maupun nasional.
"Kesulitan selama pengerjaan motor ini ya sewaktu merangkai motor ini dari awal sampai akhir karena motor ini kan memang tidak ada wujudnya dan mungkin di duniapun tidak ada," katanya menjelaskan tentang tampang tak lazim motor ini. walaupun lahir dari konsep yang 'nyeleneh' nyatanya motor ini sanggup bergerak sempurna kala di tes di uji kelayakan jalan Oto Challenge. Teddy dan D'Mar Modified juga mengakui kalau motor ini sudah dalam bentuknya yang maksimal jadi tidak akan dilakukan perombakan lagi. "Ke depan saya sudah punya rencana lain dengan motor satunya lagi dengan konsep kaki 8 yang tentu akan lebih ekstrim," katanya berangan tentang rencana ke depan bersama timnya.
Sebagai penutup iapun mengungkapkan sedikit tentang kemenangan sang kaki 6, "Perasaan saya hari ini sangat bahagia sekali," ujarnya singkat. Pencapaian ini tentu jadi kebanggaan tersendiri bagi Teddy dan D'Mar Modified yang memang asli Solo. Congrats yach...! [mot/timABT]
Kehadiran 2 motor roda tiga dari dua klub berbeda di Djarum Black Motodify (DBM) 2008 Bojonegoro ini memang begitu menarik perhatian para pengunjung yang hadir di Gedung Serba Guna Bojonegoro, Sabtu hingga Minggu (9-10/8). Motor pertama dengan cat berkelir warna merah adalah motor andalan Yoga Pam (28) dari Pam Modified, Pandaan, Pasuruan sedang motor kedua adalah motor milik Bobby Kurniawan (Kebo) dengan cat berkelir krom asal klub KBLH (Kebo Landoh Modified), Pati.
Honda GL 125 (Yoga Pam, Pam Modified)
Ditemui seusai penganugerahan gelar kepada para pemenang di akhir acara DBM 2008 Bojonegoro, pria yang datang bersama istri dan satu orang putrinya ini terlihat begitu bersahaja. Padahal kehadiran motornya di DBM 2008 Bojonegoro tidaklah tanpa hasil. Motor Honda GL 125 yang ia rancang dengan konsep tiga roda orbital inipun berhasil meraih juara dalam tiga kelas bergengsi yang diikutinya yaitu Juara 1 The Most Extreme, Juara 1 The Killer Look, dan Juara 1 Master of Orbital. Mengenai motornya, Yoga yang masih kuliah di Institut Teknologi Aditama Surabaya (ITATS) inipun bercerita.
"Konsep dasar motor ini ialah menggunakan model three wheel atau tiga roda dan lebih saya fokuskan pada sektor kaki-kaki, khususnya untuk sektor kaki depan memakai dua orbital kanan kiri dan ditopang dengan gardan mobil Honda Civic. Selain itu untuk penggerak kita pakai gardan. As depan sebagai penyalur gerak kita ambil dari mobil Mocin. Dinamo wiper kita jadikan sebagai penggerak roda belakang dengan sistem seperti mobil fork lift. Jadi kita manuver kanan kiri pakai roda belakang. Untuk sistem pengereman kita pakai dua disc brake yang ditempatkan di depan. Sedang untuk perubahan body kita ambil contoh dari Japanese Moge, Benelli TNT yang kita sempurnakan lagi," kata Yoga menjelaskan tentang konsep awal dan beberapa ubahan motornya.
Selain itu tambahan lain di motor ini yang jadi kelebihannya adalah penggerak gardan yang memakai Honda Civic ditambah roda gila Colt diesel, transfer gear keluar pakai Lioncin, dual cakram depan memakai merk PSM, dan orbital belakang ditopang roda gila Colt Fuso. Tak heran jika waktu 3 bulan diperlukan untuk menyempurnakan motor yang satu ini selain kesulitan di sektor kaki-kakinya yang memang sangat memperhatikan presisi.
"Harapan saya kedepan, saya ingin motor ini remotenya saya sempurnakan lagi untuk bisa lebih siap ketika datang ke Solo Oktober nanti. Kalau untuk acara Motodify sendiri bagus banget seperti waktu penyelenggaraan di Bali dan Malang, dan untuk pesaing disini juga bagus-bagus dan banyak juga dari luar Jawa Timur yang datang sehingga dapat juga menambah wawasan saya dalam modifikasi motor," lanjutnya merendah seraya mengakhiri percakapan.
Yamaha RX 100 (Bobby Kurniawan/Kebo, KBLH)
Berbeda dengan rancangan motor roda tiga milik Yoga Pam, motor Yamaha RX 100 andalan Bobby Kurniawan atau yang akrab disapa Kebo ini memang terlihat ngejreng dengan tampilan full kromnya. Menyisakan mesin orisinil Yamaha RX 100, motor ini memang terlihat jauh berbeda dari versi aslinya.
Motor yang seluruh bagiannya telah dikrom ini memang terlihat begitu kinclong. Apalagi jika malam, penambahan lampu warna biru membuat motor yang satu ini terlihat begitu "eye catching". Ubahan kaki-kaki pun dibuat pol-polan. Pengadopsian beberapa ide gila pun diterapkan disini. Velg depan menggunakan velg Corry 500:12 terlihat apik dibalut ban traktor, sedang untuk velg belakng menggunakan velg berukuran sama dengan depan namun untuk bannya memakai ban orisinil Corry.
Tak mengherankan jika motor andalan anak KBLH ini mampu berbicara banyak di ajang DBM 2008 Bojonegoro. Hasilnya juara 1 The Best Naked Bike berhasil dibawa pulang oleh asal Pati, Kayen, Jawa Timur ini. [mot/timABT]
Honda GL 125 (Yoga Pam, Pam Modified)
Ditemui seusai penganugerahan gelar kepada para pemenang di akhir acara DBM 2008 Bojonegoro, pria yang datang bersama istri dan satu orang putrinya ini terlihat begitu bersahaja. Padahal kehadiran motornya di DBM 2008 Bojonegoro tidaklah tanpa hasil. Motor Honda GL 125 yang ia rancang dengan konsep tiga roda orbital inipun berhasil meraih juara dalam tiga kelas bergengsi yang diikutinya yaitu Juara 1 The Most Extreme, Juara 1 The Killer Look, dan Juara 1 Master of Orbital. Mengenai motornya, Yoga yang masih kuliah di Institut Teknologi Aditama Surabaya (ITATS) inipun bercerita.
"Konsep dasar motor ini ialah menggunakan model three wheel atau tiga roda dan lebih saya fokuskan pada sektor kaki-kaki, khususnya untuk sektor kaki depan memakai dua orbital kanan kiri dan ditopang dengan gardan mobil Honda Civic. Selain itu untuk penggerak kita pakai gardan. As depan sebagai penyalur gerak kita ambil dari mobil Mocin. Dinamo wiper kita jadikan sebagai penggerak roda belakang dengan sistem seperti mobil fork lift. Jadi kita manuver kanan kiri pakai roda belakang. Untuk sistem pengereman kita pakai dua disc brake yang ditempatkan di depan. Sedang untuk perubahan body kita ambil contoh dari Japanese Moge, Benelli TNT yang kita sempurnakan lagi," kata Yoga menjelaskan tentang konsep awal dan beberapa ubahan motornya.
Selain itu tambahan lain di motor ini yang jadi kelebihannya adalah penggerak gardan yang memakai Honda Civic ditambah roda gila Colt diesel, transfer gear keluar pakai Lioncin, dual cakram depan memakai merk PSM, dan orbital belakang ditopang roda gila Colt Fuso. Tak heran jika waktu 3 bulan diperlukan untuk menyempurnakan motor yang satu ini selain kesulitan di sektor kaki-kakinya yang memang sangat memperhatikan presisi.
"Harapan saya kedepan, saya ingin motor ini remotenya saya sempurnakan lagi untuk bisa lebih siap ketika datang ke Solo Oktober nanti. Kalau untuk acara Motodify sendiri bagus banget seperti waktu penyelenggaraan di Bali dan Malang, dan untuk pesaing disini juga bagus-bagus dan banyak juga dari luar Jawa Timur yang datang sehingga dapat juga menambah wawasan saya dalam modifikasi motor," lanjutnya merendah seraya mengakhiri percakapan.
Yamaha RX 100 (Bobby Kurniawan/Kebo, KBLH)
Berbeda dengan rancangan motor roda tiga milik Yoga Pam, motor Yamaha RX 100 andalan Bobby Kurniawan atau yang akrab disapa Kebo ini memang terlihat ngejreng dengan tampilan full kromnya. Menyisakan mesin orisinil Yamaha RX 100, motor ini memang terlihat jauh berbeda dari versi aslinya.
Motor yang seluruh bagiannya telah dikrom ini memang terlihat begitu kinclong. Apalagi jika malam, penambahan lampu warna biru membuat motor yang satu ini terlihat begitu "eye catching". Ubahan kaki-kaki pun dibuat pol-polan. Pengadopsian beberapa ide gila pun diterapkan disini. Velg depan menggunakan velg Corry 500:12 terlihat apik dibalut ban traktor, sedang untuk velg belakng menggunakan velg berukuran sama dengan depan namun untuk bannya memakai ban orisinil Corry.
Tak mengherankan jika motor andalan anak KBLH ini mampu berbicara banyak di ajang DBM 2008 Bojonegoro. Hasilnya juara 1 The Best Naked Bike berhasil dibawa pulang oleh asal Pati, Kayen, Jawa Timur ini. [mot/timABT]
Langganan:
Postingan (Atom)